Pasar bahan baku beralih ke perdagangan paralel
Banyak negara menemukan celah untuk membeli minyak dari Rusia, meskipun ada pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara AS dan UE. Perusahaan asuransi Barat, yaitu International Group of Protection and Indemnity Clubs, sangat tidak senang dengan hal ini.
Perwakilan IGP&I mencatat bahwa pembatasan harga minyak Rusia yang diberlakukan oleh negara-negara G7 belum mencapai tujuannya. Ternyata pagu harga bahan baku dari Rusia tidak ada gunanya.
Menurut para analis dari International Group of P&I Clubs, batasan harga minyak Rusia berkontribusi pada peningkatan pasar transportasi bayangan.
Pihak asuransi menyatakan bahwa sanksi yang mewajibkan perusahaan-perusahaan G7 untuk mematuhi pembatasan telah menjadi pendorong pertumbuhan pasar bayangan. Namun, negara-negara tersebut dapat beroperasi secara legal di luar kerangka tersebut.
“Kebijakan ini tampaknya semakin tidak dapat diterapkan karena semakin banyak kapal dan jasa terkait yang terlibat dalam perdagangan paralel ini,” jelas International Group.
Sejumlah perusahaan asuransi Barat memperkirakan bahwa 800 kapal tanker meninggalkan organisasi tersebut setelah diberlakukannya batas harga minyak Rusia. International Group of P&I Clubs menyatukan 12 perusahaan yang menyediakan asuransi untuk 87% armada pedagang global.
Sebelumnya, perwakilan negara-negara G7 menyatakan kesiapannya untuk mematuhi tindakan pembatasan terhadap bahan baku Rusia. Sanksi minyak Barat terhadap Rusia mulai berlaku pada 5 Desember 2022. Akibatnya, UE berhenti menerima minyak Rusia yang diangkut melalui laut. Negara-negara G7, Australia, dan UE memberlakukan pagu harga tertinggi sebesar $60 per barel pada minyak mentah untuk transportasi laut. Sebagai tanggapan, Rusia melarang pengiriman minyak ke perusahaan asing jika kontrak menetapkan batasan harga. Tindakan ini mulai berlaku pada 1 Februari 2023.